Jumat, 15 Desember 2017

PELUANG USAHA

PELUANG USAHA Baru saja ke luar rumah, bertemu teman di sebuah toko. Pada umumnya orang, kami langsung salaman dan menanyakan kabar. Tidak ketinggalan kabar pekerjaan saling kami pertanyakan. Dia waktu aku kenal dulu seorang karyawan perusahaan pertambangan dan aku seorang guru. Setelah beberapa tahun bekerja saya anggap dia sudah menjadi karyawan tetap, dugaanku ternyata salah. Dan dia menduga saya juga salah. Dia kira aku sudah menjadi guru PNS. Ternyata kami punya kesamaan dalam kesalahan yaitu praduga tak bersalah, ternyata salah. Singkat kata dia bercerita panjang lebar luas dalamnya kehidupan yang ia alami setelah diberhentikan dari perusahaan. Semua yang menghasilkan uang ia kerjakan. Mulai dari jadi tukang parkir, juru tagih, bodygoard seorang kontraktor, makelar kasus, calo proyek semua pernah ia lakukan. Menurut analisa saya ia sudah layak menjadi bos kontraktor dengan pengalaman segudang. Dan aku kira dia sudah punya CV atau PT sebdiri, ternyata pradugaku salah lagi. Dan ia menduga saya sudah sukses, nah ini yang agak berimbang antara kebenaran dan kesalahan mengenai kesuksesan saya. Alhasil dari sekian menit percakapan kami saling mempunyai pemahaman yang sama, senasib. Nasib baik, yaitu masih diberi kehidupan dan rezeki berupa anak-anak yang sehat, istri yang taat. Secara materi aku sering sombong walau kantong bolong. Kalo dia aku lihat mau mengeluhkan keuangan, setelah aku sombongi, dengan aku perlihatkan dompet dan sejumlah kartu ATM, malah dia tidak percaya kalo aku punya banyak uang. Dan dengan sombong pula aku traktir rokoknya dan jajan anaknya di toko itu, eh dia malah tertawa dan dia malah mebayari rokokku duluan. "Kurang ajar ini penghinaan" kataku, dia malah tertawa sambil mengingatkan utangnya dia sama aku dulu, padahal aku sudah lupa semua. Yang aku ingat tentang dia cuma orangnya baik engam tubuh dan muka agak serem. "Sudah tidak apa-apa", kata dia. "Sekalian nyicil utang-utangku dulu" sambil ketawa nyengir dia mengeluarkan uang dari saku bajunya. Dia baru pindahan dulu sama-sama di kota sangatta, bukan teman satu kampung dan juga teman sekolah. Kami kenal begitu saja waktu di kantin dinas pendidikan. Dia di Bontang merasa baru belum tahu kanan kirinya situasi. Tanya peluang usaha apa yang bagus di Bontang. Waduh aku ini bukan dukun dan bukan analis ekonomi atau konsultan bisnis, kok minta pertimbangan saya. Kemudian aku cerita selama empat tahun di Bontang tiga tahun kerjaanku di Sangata, pulang pasti sudah lepas malam, lagian aku jarang keluar rumah. Inti ceritaku aku ngeles tidak tahu situasi kindisi peluang usaha kota Bontang yang bagus. Kemudian pembicaraan beralih pada peluang-peluang usaha di kota kecil ini, kota yang dalam kategori mapan. Ekonomi ditompang dua perusahaan nasional. Dia tanya bagaimana peluang usaha di pemerintahan dan dua perusahaan tersebut. Berkali-kali aku katakan aku buta mengenai hal itu di Bontang relasiku hampir tidak ada. Terus dia ganti jualan apa yang bagus disini kecil-kecilan tapi ramai. Nah ini sedikit banyak aku tahu. Menurut analisa saya jualan makan ringan sangat bagus disini. Dia terus bertanya produk makanan apa yang paling laris dan menjadi trend di kota ini. Agak gelagban juga saya dengan pertanyaan ini menjawabnya. Tiba-tiba Allah mengasih ilham kepada saya dengan diutusnya seorang pedagang Pendthol. Telunjukku langsung menunjuk pedagkang penthol yang lewat tersebut. "Nah itu peluang makanan cepat saji yang digemari segala umur dan kalangan" jawabku sambil memberi alasan. Dia dia tertawa entah apa maknanya padahal tidak lucu. Btg 14 Desember2017 Hsn

Minggu, 19 November 2017

CERPEN KELUARGA NUSA

Sepotong Cerita KELUARGA NUSA Derit pintu pagar depan rumah yang terbuat dari kayu tergeser dihempas angin. Daun pintu yang sudah terlihat lapuk dimakan rayap itu terombang- ambing menahan angin. Rumah yang terlihat berpagar itu ternyata hanya sebagian, itu pun hanya berderet dengan pintu gerbang, selebihnya hanya patok dan alam yang menjadi pagar. Dari atas terlihat rumah itu bagaikan kilau zamrud yang memantulkan cahaya. Keindahanya membuat mata terpesona hendak memilikinya. Kesohoran panorama alam yang menghiyasinya laksana gaun pengantin puteri raja. Syahdan banyak pelancong yang betah tinggal di rumah itu. Dan ini sebuah keuntungan bagi pemilik rumah. Mereka para pelancong, menyewa kamar-kamar yang tersedia. Inilah pemasukan utama keluarga besar Bapak Nusa. Kehidupan keluarga Nusa tidak banyak bergantung pada teknologi import, turun temurun bercocok tanam, berkebun, bertani di ladang-ladang menjadi nelayan di sekitaran rumah. Halaman yang begitu luas sangat cukup menghidupi semua keluarga besarnya. Apa yang tidak tersedia di rumah tetangga ada semua diberanda rumah keluarga Nusa. Dengan alat dan kecerdasan yang ada pada keluarga. Semaksimal mungkin Bapak Nusa mendayagunakan keahlian kerabat dan sanak family untuk kesejahteraan dan kehidupan bersama mengolah lahan yang tersedia. Meskipun tanpa kemajuan yang diharapkan seperti para tetangganya. Keluarga Nusa tetap sabar dengan menikmati hasil dari ladang sendiri tanpa campur tangan tetangga. Bahkan keluarga Nusa tidak pernah mengeluh akan kesejahteraan. Berbeda dengan tuntutan tetangga Bapak Nusa, selalu demonstrasi menuntut kemakmuran-kemakmuran belaka. Dengan kemandirian yang ditopang keberkahan dari Tuhan Yang Maha Esa. Keluarga Bapak Nusa jarang terjadi keributan antara saudara. Dengan hati tanpa iri dan dengki, semua anggota keluarga sudah saling berbagi tanpa aturan yang dibubuhi materai, apa lagi pakai sidang ketok palu segala. Sopan-santun yang tercermin dari keluarga Nusa sangat terlihat, jika moral yang ia terapkan bersumber pada agama, bukan filsafat hasil akal-akal manusia. Persis seperti apa yang terjadi di Indonesia yaitu berasaskan Pancasila wujud dari sila pertama. Btg14 November 2017 Hsn

Senin, 21 Agustus 2017

BERANGKAT DARI INI

Bersatu itu susah tak semudah berseru Berseteru itu mudah tak semudah bersatu Bila hati dibolak-balikan kepentingan Jasad akan memperlihatkan ketelanjangan Perdebatan perselisihan tanpa asih asah asuh Kebhinekaan memasuki rumah rubuh Anak panah saling bidik saling tuduh Membuncah amarah pecah mengaduh Bersatu dalam perbedaan satu dalam tujuan Terikat nilai universal kebaikan dan keadilan Tarian retorika kata-kata terukur kedalaman Penghormatan penghargaan sesama insan Bila ambisi berbaju popularitas diri Siapkan diri jadi samsak tinju iri dengki Hukum ketertarikan akan berlaku di sini Sebab Tuhan bersabda "Ana ‘inda zhanni ‘abdi bi” Kebaikan-kebaikan terus digaungkan Kemajuan-kemajuan terus disiarkan Persatuan menemui alurnya sendiri Kebersamaan nilai kehidupan dicari Labirin hati nan suci terpaut Ilahi Ilham kanan atau kiri anugerah suci Semua tampilan pembelajaran Tuhan Semua amtsal yang dikirim Tuhan Bontang20Agustus2017 Husain Ana ‘inda zhanni ‘abdi bi = Aku seperti yang diduga/dibayangkan hamba-Ku

Selasa, 15 Agustus 2017

Dalam Angkutan Umum


Perjalananku kali ini menyusuri pinggir kota.
Aku numpang angkutan umum trayek B jurusan
jalan Lingkar. Kurang seperempat putaran
tujuan perjalananku baru sampai.

Udara panas lembab dan pengap, hujan
sebentar yang menguyur disusul terik matahari
yang menyengat. Keringat bercucur bau dacin
kecut bercampur bau parfum.

Angin menerpa lewat pintu dan jendela tidak mampu mengurangi pengap, penumpang mengusap keringat dengan tisu dan lengan baju. Aku pun tidak tinggal diam demi kenyamanan aku ambil kertas untuk berkipas.

Lampu merah menyala, pertanda kendaraan harus berhenti sementara. Demi keselamatan perjalanan sopir menghentikan mobil. Melintas seorang pengemis yang membawa keresek hitam mengetuk-ngetuk mobil sedan. Aku penasaran, memperhatikan mobil sedan dan pengemis. Tiba-tiba hatiku miris melihat pengemis seketika lari terbirit-birit melihat Satpol PP turun dari mobil.

Pengemis itu terlihat kurus kumal giginya kuning meringis, ia tertangkap Satpol PP.  Digelandang naik mobil truk meronta minta dibebaskan, apa daya melawan aturan Perda Ketertiban. Akhirnya entah dibawa kemana pengemis itu sama Satpol PP. Sementara mobil sedan tetap diam menunggu lampu hijau tanda harus berjalan.

Dalam angkutan umum yang aku tumpangi bau keringat yang bercampur parfum kini bertambah bau alas kaki. Kepalaku menjadi pusing mencium bau yang bertambah dacin, tiba-tiba perutku bergolak, keringat dingin keluar, tengorokan tidak mampu menahan luapan, akhirnya aku muntahkan isi perut sebelum sampai tujuan.

Btg14Agustus2017
Hsn

Minggu, 30 Juli 2017

CERITA FIKSI

Cerita Fiksi
KELUARGA BADAL

Sudah tidak ada rasa sayang sesama saudara, mestinya periuk yang kosong diisi air agar tidak gosong, sementara kompor masih menyala belum bisa memadamkanya. Jika benar merasa satu keluarga mestinya tidak tega saudaranya difitnah dan dianiaya. Ini malah sebaliknya, kompor diperbesar apinya.

Sepenggal kejadian pada keluarga Badal menyisakan iris tangis luka yang membawa dendam di kemudian hari. Sradal sebagai anak tertua tidak bisa menjaga marwah keluarganya, malah ikut menghakimi adiknya yang lagi pailit dalam usaha. Seolah-olah menasehati dengan bijaksana ternyata Sradal ingin menguasai semua harta warisan orang tuanya.

Badal selaku orang tua tidak bisa berbuat banyak melihat 4 orang anaknya bersengketa berebut warisan harta. Sudah lama Badal menderita strok sejak memasuki usia senja. Badal hanya bisa meneteskan air mata tatkala melihat pertengkaran anak-anaknya. Istrinya sudah duluan meninggal setelah anak kembarnya memasuki sekolah SMP. Kematian Istri Badal di sebabkan komplikasi dari penyakit diabetes.

Awal cerita Badal seorang pengusaha ternama di kampung Dadap. Sejak kecil Badal terkenal anak trengginas, lincah dan ulet, hal itu terbentuk dari kondisi keluarga yang serba kekurangan. Memaksa Badal kerja keras melihat segala peluang yang menghasilkan uang. Pada usia 25 tahun Badal akhirnya sukses mendirikan CV. Kencana Ungu. Badan usaha yang bergerak di bidang pengadaan dan jasa. CV milik Badal termasuk CV yang disegani du kalangan kontraktor, hampir semua tender bisa dimenangkan kalo dia minat. Tentu saja dengan cara yang tidak benar menurut aturan.

Dipuncak kejayaan CV milik Badal membukukan laba 8 M, sebuah angka yang sangat besar kala itu. Badal pun mampu beli rumah, mobil, sapi dan buka usaha baru. Pada saat itu pula Badal menikah, mengakhiri masa lanjang dengan gadis yang ia temukan di sebuah salon kecantikan. Dari pernikahannya Badal dikaruniai 4 orang anak, 3 laki-laki 1 perempuan. Sebenarnya anak Badal ada lima orang anak, yang pertama meninggal ketika masih balita yang bernama Wadal.

Sradal sebagai anak laki-laki pertama sangat dimanja ketika kecil. Setiap permintaan dan keinginannya selalu di penuhi. Pendidikan Sradal tidak tamat SMP, putus sekolah dikeluarkan gara-gara sering malak teman-temanya di sekolahan. Tidak hanya itu Sradal sering kedapatan guru membawa minuman keras dan senjata tajam di dalam tasnya. Setelah tidak sekolah Sradal di kasih usaha orang tuanya ternak sapi.

Sementara anak kedua Badal perempuan yang bernama Saridal. Anak keduanya ini lumayan tingkat pendidikanya lulus SMk jurusan tatarias. Saridal memang anak kesayangan ibunya, sejak kecil sudah sering diajak ke salon kecantikan usaha keluarga yang dikelola ibunya dan kelak menjadi usaha Saridal.

Kedua anak Badal yang masih SD laki-laki semua, kebetulan mereka berdua lahir kembar, hanya selisih umur 1 jam. Anak kembarnya diberi nama Badil dan Badul. Sejak melahirkan si kembar,  istri Badal sudah jarang ke salon, semua di serahkan ke Saridal yang kebetulan sudah lulus SMK, sesuai dengan jurusan dan pekerjaannya.

BERSAMBUNG ( sudah ngantuk)
Btg21Juli2017
Husain

Sabtu, 22 Juli 2017

GEMBOK SIAL

GEMBOK SIAL

Waktu berkunjung ke gubuk di ladang. Saya terkejut dengan suara berdecit bersahutan, pikiran saya langsung pada tikus-tikus yang bersarang.

Aku buka gembok yang sudah karatan, agak susah memasukan anak kunci dan mengulirkan. Kemudian aku cabut kembali kunci itu dari gembok karena takut patah kuncinya. Setelah aku masukan lagi sama susahnya, kemudian aku cabut lagi kunci itu. Berhubung tidak ada pelicin seperti oli atau minyak goreng aku ludahi kunci itu agar licin. Ternyata sehabis aku ludahi masuk agak gampang, tinggal mengulirnya yang susah sampai pertengahan jari telunjuku terasa perih hampir lecet itu pun gembok juga belum terbuka.

Istirahat sambil berfikir bagaimana caranya membuka gembok itu. Terlintas pikiran pulang kembali ambil palu tapi tidak mungkin karena jarak kebun sama rumah lumayan jauh. Ketika duduk sambil ngudut, muncullah ide untuk membakar gembok tersebut. Segera aku kumpulkan ranting dan daun di sekitar gubuk, terkumpul mencukupi untuk membakar gembok.

Prosesi pembakaran pun aku mulai dengan menyalakan daun-daun kering dan potongan-potongan ranting yang ditopang batang kayu yang persis tingginya di bawah gembok. Tidak lama api sudah menyala, daun dan ranting benar-benar kering karena hampir satu bulan tidak ada hujan.

Aku lihati api menyala tepat mengenai gembok. Aku tunggu agar karat-kara atau kotoran di lobang kunci pada rontok. Setelah beberapa waktu aku tunggu padamlah api itu, gembok terlihat menghitam karena gosong. Aku tunggu sampai gembok dingin. Setelah panasnya berkurang aku pegang gembok denga  beberapa lapis daun, aku masukan kunci dengan pasti, setelah masuk aku ulir kunci ternyata tetap keras. Hampir putus asa aku dibuatnya.

Dalam pikiranku, mungkin kurang lama proses pembakaranya sehingga panasnya tidak mampu merontokan kerak dan kotoranya. Apa salahnya bila aku coba membakarnya sekali lagi dengan api yang agak besar dan agak lama. Kembali aku kumpulkan daun dan ranting kering  dengan jumlah tiga kalilipat.

Setelah terkumpul daun dan ranting kering, aku tata di atas tumpukan bara yang hampir mati pada kayu yang aku letakan tepat di depan pintu dimana gembok itu berada. Kali ini posisi gembok tidak di atas nyala api akan tetapi di tengah-tengan tumpukan daun dan ranting. Selesai aku tata, mulailah aku bakar dengan sekali menyulutkan api dengan korek gas. Tidak membutuhkan waktu lama, sekali sulut langsung menyala.

Api sudah menyala pelan merayap pasti diiringi jelaga dan jilatan api memumbung mengenai langit-langit gubuk yang terbuat dari kayu. Aku pandangi jelaga dan jilatan apinya tidak membahayakan langit-langit gubuk. Menunggu proses pembakaran gembok yang lagi berjalan, aku istirahat masuk kendaraan yang aku parkir di pingir jalan, sekalian ngudud sama ngopi bekal yang aku bawa.

Menikmati kopi dan rokok di siang hari di pinggir jalan sambil memandang perkebunan yang membentang sangat menyenangkan. Seolah-olah telah lepas dari beban keseharian, sambil berhayal sesekali nyeruput kopi, asap mengebul dari mulutku aku hisap dalam-dalam dan aku keluarkan asapnya kembali dengan rasa penuh kemenangan. Aku rasakan nikmatnya hidup ini tanpa hutang berteman kopi dan rokok  memandang ladang perkebunan suatu kenikmatan yang tidak ada di perkotaan.

Dalam lamunan tergambar kehidupan masa depan yang menyenangkan. Kebun ini nanti akan menjadi penompang kehidupan masa depan, kalo perlu tinggal digubuk sendiri buah-buahan, sayuran dan ikan sudah tersedia semua. Pada puncak lamunan, aku dikejutkan suara lutusan yang mengelegar. Buru-buru aku loncat dari kendaraan lari menuju arah gubuku tanpa mengunci pintu kendaraan dan tanpa membawa apa-apa. Lari sekuat tenaga menerabas ilalang dan ranting-ranting yang menjulur di jalan setapak arah kebunku. Aku lihat asap hitam membumbung api kuning kemerahan menjilat-njilat keangkasa, gubuku terbakar.

Sesampainya di kebun aku lihat gubuk sudah terbakar. Tersisa dinding separo dan atap sudah jatuh terbakar jadi bara, tidak ada pemadam dan pertolongan. Orang-orang kampung pasti mengira kebakaran hutan. Itu biasa saja, karena setiap pembukaan lahan perkebunan biasa dibakar, irit tenaga dan biaya.

Aku lihati gubuku yang biasa aku pakai menepi, sekarang sudah tidak ada lagi, tinggal puing yang membara dan arang yang masih mengeluarkan asap. Kompor gas yang biasa aku pakai masak meledak tinggal besi yang tidak membentuk lagi. Dan tikus-tikus penghuni gubuk ini pasti sudah pada mati terbakar atau kena ledakan tabung gas pikirku saat menganalisa sisa-sisa kebakaran.

Ada  satu benda yang aku cari sebagai tertuduh penyembab kebakaran adalah gembok. Aku cari gembok penyebab kebakaran itu di reruntuhan arang, aku sibak tumpukan arang dengan ranting. Aku temukan dia terpangang hitam mengeluarkan asap panas. Aku tunggu sampai dingin, aku tetap penasaran bagaimana caranya bisa membuka gembok tadi, setalah menelan satu korban gubuk. Dengan sabar aku ambil kunci disaku aku coba memasukanya dilobang kunci gembok, dengan penasaran aku putar ke kanan ke kiri gembok juga tidak terbuka. Akhirnya dengan rasa menyesal aku lemparkan gembok itu diantara semak belukar.

Btg20Jli2017
Hsn

Senin, 13 Maret 2017

Marketing Itu Penting

Semalam ketika membeli sate di salah satu warung lengganan.  Saya melihat ada seorang wanita yang sangat energik, berpotongan rambut pendek menggunakan jaket warna cream dan bercelana jeans. Dalam penglihatanku, tingkah laku dan gaya yang ia gunakan dalam berkata-kata tidak asing bagi saya sebagai mantan marketing, saya ini marketing amatiran.

Dengan diam-diam melihat perilakunya, Naluri intelijenku seperti radar menyala otomatis, pendengengaranku sama perhatianku tertuju pada percakapan kedua orang yang tepat di belakangku. dengan hati-hati aku perhatikan pembicaraanya sambil membenahi posisi duduku agar tidak mencurigakan mereka berdua. Telinga fokus pada pembicaraan bisnis mereka apa yang sedang tetjadi pada mereka berdua menjadi perhatian utamaku. Kemudian setelah tahu apa yang mereka bicarakan baru aku fokus pada pendengaran produk atau jasa apa yang mereka bicarakan.

Maklum pada tahun-tahun ini hampir seluruh kegiatan ekonomi mengalami penurunan hampir semua bidang. Melihat harga minyak bumi dan batu bara yang menjadi andalan negara tiba-tiba pasaran anjlok. Harga minyak goreng yang bersumber dari kelapa sawit mengalami fluktuasi harga yang tidak menentu. bahkan cabe dan jengkol juga ikut fluktuasi yang notabene tidak ada yang memperjualbelikan di bursa saham.

Melihat banyaknya PHK dan pensiun dini serta membludaknya jumlah pencari kerja baru, otomatis menambah beban negara dalam hal meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dalam hal ini menyediakan lapangan pekerjaan.

Melihat dan memperhatikan sebagian para pencari kerja, pada umumnya mereka suka kerja kantoran. Bisa dibuktikan setiap ada penerimaan pegawai negeri sipil jumlah pelamar membludak. Antrean panjang berderet didepan loket pengambilan formulir.

Saya sangat terkesan dengan kegigihan seorang marketing yang menawarkan produknya hingga larut malam hari. Pikir saya mbak marketing ini pekerja keras, mulai pagi aku yakin dia sudah mulai bekerja dan pulang istirahat sebentar mandi ganti baju, berangkat kerja lagi.

Marketing memang pekerjaan yang tidak terikat oleh ruang dan waktu. Dimana ada prospek disitu jiwa seorang marketing akan bekerja tidak akan kenal dimana tempat kapan waktunya asalkan yang bersangkutan berkenan meladeninya.

Marketing adalah pekerjaan yang sangat vital dalam Sebuah perusahaan. Seorang marketing bisa menghidupi hampir seluruh karyawan sebuah perusahaan. Jadi jangan dianggap enteng dan sepele profesi seorang marketing.

Nah biasanya pengumuman lowongan pekerjaan bidang marketing jarang diminati. Lebih-lebih tertulis salles marketing. Padahal kesuksesan seseorang diawali dari jiwa marketing yang selalu melihat segala sesuatunya dijadikan peluang. Tidak jarang seorang pengusaha berawal dari marketing. Oleh karenanya bila ingin meniti karier di perusahaan alangkah baiknya di mulai dari marketing.




Jumat, 03 Maret 2017

OPTIMALKAN PENAMPILAN DALAM JUALAN

Dalam istilah jawa disebutkan bahwa "aji ning rogo gumantung ing busono". Ternyata falsafah tersebut tidak kosong belaka makna yang kita dapatkan sangat relevan di dunia salles dan marketing  dalam meningkatkan penjualan. Penampilan dan Perfoma fisik seorang salles marketing sangat menentukan.

Biasa kita lihat seorang salles marketing berpakaian rapi, hal ini sebenarnya sangat wajar bila seorang salles atau juru jual punya keinginan meningkatkan penjualan. Dari cara berpakaian seseorang dapat dinilai apakah dia dalam kondisi prima atau dalam keadaan kejiwaan yang kurang setabil. Bila pakaian yang di kenakan seorang salles kurang rapi atau berpenampilan alakadarnya atau malah acak-acakan konsumen akan merasa enggan.

Penampilan merupakan persoalan mendasar bagi seorang juru jual. Ibarat seperti pepatah jawa yang disebutkan tadi diatas. Aji ning rogo gumantung ing busono yang artinya harga sebuah raga terletak pada busana. Tidak heran bila semua raja mayoritas memiliki baju kebesaran, hal ini dilakukan demi menjaga kewibawaan itu sendiri. Pakaian juga menandakan setatus pemakainya. Dalam ilmu teater bila seorang berpakaian ala kadarnya biasanya berperan pembantu, bisa seseorang itu berpakaian parlente atau serba necis dan wangi itu berperan sebagai juragan.

Nah dari paparan diatas tententunya kita sudah dapat pencerahan pentingnya penampilan bagi seseorang terlebih seorang salles marketing atau juru jual. Berpakaian atau berpenampilan sebenarnya tidak perlu mahal-mahal yang penting masuk setandart kerapian, kesopanan.

Penting juga bagi seorang salles marketing atau juru jual memperhatikan hal-hal diatas. Sebab penampilan dan pendapatan berbanding  lurus. seorang salles atau matketing akan mempunyai kepercayaan diri bila berpakaian yang nyentrik.

Kepercayaan diri dari seorang salles marketing nampak pada cara ia berpenampilan. Lihat saja seorang salles atau juru jual yang mengunakan jas,komplit dengan dasi dan warna celana serasi akan lebih berwibawa bila di banding berpakaian ala kadarnya saja. Perbedaan itu bila kita sandingkan akan sangat kentara antara yang memakai jas dan berpakaian biasa saja.

Memang tidak semua clossing penjualan disebabkan karena penampilan seorang salles marketing saja. Dan perfoma juga tidaj dipengaruhi oleh mahalnya pakaian. Namun pakaian sangat menandakan seseorang dan kepribadian.

Berjualan atau sallesman pada umumnya hanya memikirkan target-target penjualan namun tidak memperhatikan faktor-faktor suksesnya berjualan. Nah salah satu faktor suksesnya seorang sallesman atau juru jual adalah penampilan tadi. Penampilan tidak hanya fokus pada mahalnya pakaian akan tetapi perfoma yang ada di dalam jiwa.

Sallah seorang marketing akan nemilirkan hal-hal yang mendukung suksesnya penjualan. Diantaranya adalah seragam pakaian, kenapa hal ini menjadi perhatian dalam suksesnya berjualan?. Mari kita perhatikan keunggulan pakaian seragam dalam membantu suksesnya berjualan bagi sallesman.

Yang pertama yang sangat menyolok kelebihan serombongan salles yang berpakain seragam adalah menandakan kekompakan dan satu tujuan pikiran. Sekumpulan manusia bila di kasih seragam yang sama akan mudah mengatur dan menyatukan fikiran dan tujuan, itu salah satu keistimewaan salles berpakaian seragam.

Yang kedua yang bisa kita gali dari pakai seragam salles adalah adanya kekompakan, kekompakan akan sangat terlihat dengan seragam. Sebuah contoh barisan tentara yang melakukan parade, mereka berjalan dengan langkah yang indah, kompak, dan tidak ada rasa canggung dalam menapakan langkah kaki mengikuti alur irama barisan.

Kemudian keuntungan yang lebih adalah mudahnya terciptakanya brand. Bila anda seorang pengusaha yang membutuhkan brand dari produk anda, dalam memasarkan sangat efektif bila meberikan pakaian seragam seluruh salles lapangan karyawan anda. Hal ini jadi sangat efektif membangun brand produk dibanding memasang iklan disurat kabar dan baliho billbord di sepanjang jalan. Tentu lebih murah dan efisian, karena salles yang berseragam secara otomatis akan membangun brand produk anda.

Sebuah contoh keuntungan dari memberikan pakain seragam bagi seluruh karyawan sebuah perusahaan dagang adalah naiknya tingkat kepercayaan publik. Secara tidak langsung pesan yang disampaikan dengan pakaian seragam karyawan adalah makmurnya seluruh karyawan, karyawan merasa diperhatikan mulai dari pakaian sudah mendapat perhatian apalagi kesejahteraan, paling tidak pesan itu yang bisa digangkap oleh sebagian publik.




Rabu, 01 Maret 2017

SALLES MARKETING LILLAHI TA'ALA


Menyambung dari tulisan Kisah Marketing Kampung, kali ini saya akan coba menulis salah seorang anggota marketing kloter 3 yang bernama Solihun ( nama samaran ). Solihun ini dimata saya dan teman-teman sesama marketing tergolong orang yang langka. Secara kasat mata dia sama seperti kita pada dasarnya, namun dia sangat berbeda dalam hal bisnis yaitu dunia selles marketing. Dia punya cara yang sangat berbeda dengan orang-orang pada umumnya dalam hal pemasaran produk atau barang.

Solihun, mempunyai latar belakang agama yang kuat. Dia termasuk santri yang penurut pada waktu di pesantren. Pesantren Solihun terletak di desa, termasuk kategori pesantren salaf, pesantren yang mempelajari kitab-kitab kuning dan gundul. Dimana dalam pesantren itu tidak diajarkan ilmu-ilmu ketrampilan hidup, seperti beternak, bercocok tanam, apa lagi ilmu marketingan.

Sesama salles marketing keliling, Solihun termasuk the best marketing. Setiap keluar mencari orderan selalu closing dengan jumlah yang mengembirakan. Pada umumnya rombongan salles marketing keliling kloter 3 kelompoknya Solihun satu orang bisa menjual produk atau barang dagangan 1 biji dalam 3 hari bahkan ada yang satu bulan hanya mampu closing satu kali. Nah Solihun setiap hari closing satu biji bahkan 3 biji produk barang dagangan. Ini yang menarik saya untuk mengulasnya.

Teman-temen Solihun pada penasaran, bagaimana Sholihun cara berjualan, trik dan setrategi apa yang digunakan Solihun sehingga bisa setiap hari closing.

Pada dasarnya Solihun ini anak pemalu, sedikit bicara, bahkan jarang bicara kalo tidak penting. Di dunianya yang baru sebagai salles marketing keliling di tuntut pandai bicara, pandai menawarkan barang dan mempengaruhi calon konsumen supaya membeli produk. Sangat kontras dengan kepribadian Solihun yang pendiam.

Sepulang dari keliling menawarkan produk Solihun langsung laporan kepada leader yang telah di tunjuk perusahaan. Solihun melaporkan dua barang yang laku jual, ini prestasi yang luar biasa total produk yang dijualnya sudah mencapai lebih dari 30 biji dalam waktu dua minggu. Teman-teman Solihun hanya mampu menjual paling banyak 10 biji, sangat jauh dengan bila di banding Solihun.

 Setelah laporan Solihun langsung mandi dan seperti biasa menjelang magrib Solihun membaca Al qur'an sanpai azdan magrib berkumandang. Selepas magrib biasa pada ngobrol dan berbagi pengalaman cerita pekerjaan seharian. Namun Solihun sibuk dengan dunianya sendiri yaitu membaca Al qur'an samapai adzan iysa'.

Solihun menjadi bintang di kloter 3 karena prestasi jualanya. Teman-teman Sholihun pada curiga ilmu apa yang di pakai Solihun atau jimat apa yang dibawanya. Pada akhirnya Sarma, salah satu anggota kloter 3 punya keinginan berjualan bareng sama Solihun sekalian pingin belajar bersamanya. Solihun pun menolaknya, karena Solihun sendiri tidak tahu apa-apa tentang ilmu marketing. Tapi Sarma tetap memaksanya, akhirnya Solihun menyanggupinya dengan berat hati dan perasaan malu.

Pada esok harinya Solihun dan Sarma pun pergi berdua. Keluar rumah jalan kaki belum tahu daerah mana yang akan ditujunya. Sarma pun bertanya malah dijawab balik bertanya. Akhirnya Sarma ngikuti saja kemana Solihun mau menawarkan dan menjual produknya.

Ketemulah rumah yang lumayan, tidak begitu megah tapi mewah. Terlihat ada seseorang yang sedang menyiram tanaman dihalaman rumah. Solihun pun menyuruh Sarma untuk menyamperinya. Tapi Sarma tidak mau, niat Sarma pingin melihat cara Solihun menawarkan produk seperti apa carannya.

Tidak disangka oleh Sarma ternyata, Solihun tidak banyak bicara  dalam menawarkan produknya. Dia hanya menyodorkan buku katalok yang dibawa. Dalam buku itu sudah komplit rincian, spesifikasi dan harga serta cara pembayaranya. Solihun menyerahkan semua keputusan pada konsumenya. Paling kata yang keluar dari mulut Solihun hanya salam, menyampaikan buku katalog, bila konsumen bertanya atau menawar harganya Solihun hanya bilang " ya seperti di buku itu baik harga maupun barangnya, kalo mau ambil silahkan kalo tidak ya terima kasih".

Solihun tidak banyak mengumbar kata dalam berjualan, dia pemalu dan dia takut kalo banyak bicara malah keluar dari apa yang tertulis dibuku. Iya sangat lugu dan polos, mukanya juga tidak memelas, bahkan orang melihatnya saja pingin senyum karena melihat kepolosan dan keloguanya.

Jadi silahkan ambil sendiri hikmah dan pelajaran apa yang anda dapat dari kisah Solihun ini. Kalo saya simpulkan ya semua rezki tergantung pada Illahi.

 Pelajaran yang saya dapat dari kisah ini  adalah menawarkan produk denga ketulusan hati yang dibarengi dengan ketaatan kepada Ilahi lebih mumpuni dari pada kemampuan diri.






Senin, 27 Februari 2017

TRIK SALES MARKETING KELILING


Dunia marketing memang sangat kompleks. Marketing ujung tombak perusahaan atau produk dagangan. Marketing tidak berjalan alamat usaha akan bangkrut dan hilang dari peredaran.

Marketing sepengetahuan saya adalah profesi yang menekuni dunia usaha pemasaran produk atau barang. Marketing tidak hanya jago teori tapi juga harus mumpuni didunia nyata dalam perdagangan.

Hampir setiap usaha perdagangan pasti didukung marketing handal. Keilmuan dan pengalaman seorang marketing sangat diperhitungkan.

Profesi salles berbeda dengan profesi marketing. Seorang marketing biasanya jebolan bangku kuliahan, sedangkan salles biasanya minimal lulusan sekolah menengah. Saya tidak ingin membedakan profesi satu sama lain. Yang jelas seorang marketing rata-rata punya skil dasar-dasar penjualan. Sedangkan salles menjadi ujung tombak seorang marketing.

Tidak jarang juga seorang salles bisa menjadi ahli marketingan karena didukung pengalaman lapangan.

Nah saya ingin cerita tentang trik dan tehnik jualan keliling dilapangan. Melihat di kota-kota besar banyak salles keliling sambil menawarkan barang dagangan, saya mengambil beberapa kesimpulan tentang trik salles marketing keliling dalam menembus pasar.

Pertama yang saya amati dari para salles marketing keliling baik itu individu atau atas nama perusahaan adalah mental mencari penghasilan. Seorang salles marketing yang tidak punya tujuan yang kuat akan menambah beban operasional perusahaan. Nah bagi para salles marketing keliling ada beberapa tips dan trik dalam berjualan diantaranya sebagai berikut :

1. Niatkan dalam diri bahwa mencari rezeki itu wajib dan setiap rezki sudah ada yang mengatur dan membaginya. Tugas seorang salles marketing adalah menjual barang atau produk. Masalah laku atau tidak laku yang penting tawarkan. Ingat rezeki di tangan Tuhan, sedangkan uang ditangan manusia.

2. Berpakaian dan berpenampilan yang wajar, kesopanan seorang salles marketing bisa dilihat cara dia berpenampilan. Hargai dan hormati diri anda sendiri niscaya orang lain akan menghormati dan menghargai anda.

3. Kenali dan pelajari barang atau produk yang akan anda jual, kelebihan, keistimewaan, keutamaan yang melekat pada barang atau produk jualan. Tak kenal maka tak sayang, pepatah itu harus anda camkan. Bila seorang salles marketing tidak tahu dan tidak kenal barang dagangan, bagaimana mungkin bisa menjual dan meyakinkan.

4. Siapkan kalimat-kalimat sopan, yang sudah anda rangkum dari mengenal dan mempelajari barang atau produk dagangan yang akan dijual. Hal ini guna menghindari tata bahasa belepotan. Ingat ilmu jawa "aji ning diri gumantung ing lathi, aji ning rogo gumantung ing busono".

5. Amati dan pelajari calon konsumen yang anda temukan. Apa kesukaannya, apa kebutuhanya apa minatnya dan bagaimana kondisi kejiwaanya. Gali kesukaanya ikuti alur pembicaraanya dan masukan penawaran anda dengan menyelipkan kalimat yang sudah anda tata. Jangan langsung menawarkan produk dagangan anda sebelum terjadi keakraban.

6. Tawarkan produk dan barang dagangan anda dengan jujur, apa adanya. Terangkan kelebihan, keistimewaan, keunggulan, kemudahan secara singkat. manjakan calon konsumen dengan diskon, bonus, garansi kalo ada, kalo tidak ada ya cukup manjakan calon konsumen dengan kata-kata sanjungan yang tulus.

Nah demikian beberapa trik dan setrategi salles marketing keliling yang pernah saya lakukan. Barang kali bisa diambil manfaat silahkan.

Minggu, 26 Februari 2017

MESKIPUN TUA AKU TETAP SETIA


Melihat parasmu yang sudah tidak muda lagi aku tetap menyayangi. Sepuluh tahun sudah kita selalu bersama menyusuri perjalanan ini senang dan duka silih berganti, liku-liku menghampiri perjuangan ini, kesetiaanmu tidak aku ragukan lagi.

Mengingat kesetiaanmu yang tinggi mendampingi kemana aku pergi, membuatku semakin jatuh hati.

Hari ini engkau butuh nutrisi, aku belikan cairan 3 macam demi menjaga tubuh dan perfomamu. Karena aku tahu tiada hari dalam sekejappun aku selalu menyentuhnu, bahkan menaikimu stiap hari, tidak peduli siang maupun malam, bahkan terik matahari atau  lebatnya hujan.

Pagi ini ada tugas liputan, aku bangunkan si hitam aku belai-belai sambil pemanasan. Sesekali aku hentakan untiran sambil aku dengarkan jeritan dan aumanya, aku perhatikan lekuk demi lekuk bagian bawah, aku intip detailnya ternyata masih rapat, tidak ada cairan yang menetes atau meleleh keluar dari dari rongga-rongga jepitan.

Saya maklumi si hitam ini sudah setengah tua, treatmen harus rutin demi menjaga kesehatan dan perfomanya. Sebab kalo sampai terlena akan menyengsarakan dalam perjalanannya.

Si hitam kuda baja ini ibarat istri kedua, ( kalo istri peretama rela) seperi  mobil rumah kedua bagi pemiliknya. Ada keinginan kelain hati, setelah melihat pendatang baru yang lebih trendy dan sexi. Namun apa daya uang tak punya, DP cukup tinggi angsuran belum bisa pasti. Akhirnya cukup setia menyayangi.




Salles Penolong



Setelah mengikuti pelatihan yang hanya jalan kaki sejauh 7 kilometer. Kini para marketing memulai debut kariernya di perusahaan itu. Mereka mengikuti arahan dan penempatan kerja sesuai surat yang mereka terima.

Tidak ada protes dari para marketing yang akan dikirim ke berbagai penjuru kota di indonesia, mereka menurut saja. Satu kelompok marketing tetdiri dari 10 sales yang di pimpin seorang yang telah di tunjuk dari perusahaan. Mereka juga tidak ada pengalaman marketingan baik pimpinan maupun anggota, cuma modal nekad itu saja.

Sampailah rombongan marketing kloter 3 di salah satu kota yang belum pernah mereka datangi. Boro-boro keluar kota antar propinsi keluar antar kabupaten saja tidak pernah. Maklum mereka ini benar-benar orang kampung yang hanya tahu kerja itu ngarit dan nyangkul saja.

Tidak ada survey pasar. Setelah sampai kota tujuan di tampung di sebuah rumah kontrakan yang sudah disiapkan plus barang dagangan. Malam langsung istirahat, sopir hanya mengasih tahu barang dagangan yang harus dijual esok hari.

Suara adzan subuh menandakan waktu pagi telah tiba. Antri mandi satu persatu, yang menunaikan sholat subuh ambil air wudhu di kran depan rumah.

Setelah segala persiapan pribadi selesai mereka berkumpul depan rumah guna apel pagi. Apel pagi dipimpin ketua rombangan yang sudah ditunjuk. Ketua rombongan orang yang awam dalam acara seremonial. Akhirnya apel pagi hanya di isi baca doa bersama, setelah itu maju jalan mencari lokasi tempat jualan berbeda beda.

Wasiman (nama samaran) salah seorang anggota kloter 3 yang sangat lugu. Dia memilih jalan belok kanan pisah dari rombonganya pas diperempatan jalan.

Wasiman menyusuri jalan perumahan yang sepi, padahal masih pagi. Sambil memangul barang dagangan Wasiman menoleh kanan dan kiri siapa tahu ada yang mau beli. Jalan terus tidak pernah berhenti karena perumahan memang sepi.

Terlihatlah oleh Wasiman seorang bapak yang lagi mencuci mobil di depan rumahnya. Wasiman bergegas menghampiri untuk menawarkan daganganya. Namun apa yang terjadi, bibir wasiman terasa terkunci. Niat hati pingin menawarkan ternyata mulut susah diajak kompromi.

"Ada yang bisa di bantu mas?". Sapa bapak pencuci mobil mendahului. "Tidak pak". Jawab Wasiman. Namun wasiman tidak juga beranjak pergi, sambil menaruh barang dagangan yang ia bawa di tempat yang aman.

Sambil mengulung lengan baju panjang putihnya wasiman menawarkan diri, "saya bantu mencuci mobilnya ya pak". Wasiman dengan semangat mengambil kain dan mengosok mobil berhadapan dengan bapak tadi. "Gak usah mas, malah ngerepoti saja". Kata bapak pencuci mobil. " wah tidak apa-apa pak, saya senang kok". Jawab wasiman tidak menghiraukannya tetap mengosok mobil. Akhirnya selesailah mereka berdua mencuci mobil.

Selesai membantu mencuci mobil Wasiman bergegas pergi, namun ditahannya. "Jangan pergi dulu, temeni saya minum teh dulu". Pinta bapak. "Iya pak". Wasiman tidak menolaknya. Akhirnya terjadilah obrolan panjang antara mereka berdua. Wasiman ditanya apa yang dibawa, darimana dan lain sebagainya.

"Bu, sini bu". Bapak itu memanggil istrinya untuk memilih barang dagangan yang dibawa Wasiman. Wasiman dengan lugu menerangkan harga daganganya. Akhirnya ibu itu memilih salah satu dagangan wasiman dan minta sekalian di pasangkan.

Tanpa menawarkan wasiman berhasil menjual barang dagangan yang paling mahal, malah di kasih lebih dari uang dagangan.

Selesai memasang di salah satu dinding wasiman menerima uang bayaran kontan dan dilebihkan. Wasiman bergegas meneruskan perjalanan guna menjajakan barang dagangnya. Dengan hati gembira wasiman bergegas balik ke rumah kontrakan dan nenghitung uang hasil jualan.

BERSAMBUNG.......

Rabu, 22 Februari 2017

KISAH MARKETING KAMPUNG


Awal cerita, di sebuah desa pertengahan antara kota di jawa tengah tepatnya kaki gunung merapi dan merbabu ada seorang pengusaha yang baru merintis usaha pada waktu itu. Usaha yang ia tekuni berbau seni tingkat dewa, berbahan baku tidak seberapa modal yang ia alokasikan namun profitnya luar biasa.

Singkat cerita pengusaha tersebut telah memiliki dagangan yang hendak ia pasarkan. Maklum kampung tersebut menyimpan potensi yang luar biasa, anak mudanya memiliki bakat seni alami yang di dapat secara otodidak. Namu pergaulan anak muda kampung itu di bisa dibilang " ndeso".

Saya gambarkan betapa lugunya pemuda-pemuda tersebut meskipun daerah mereka menjadi jembatan dua kota yang memiliki kebudayaan luar biasa di akui dunia. Kelakuan dan penampilan mereka norak, berpenampilan ala kota tapi bergaya ndeso. 

Apa kata anda bila melihat penampilan seorang anak muda berpakaian trendi ala punk. Rambut gimbal berwarna ala bule, celana putih, baju berwarna hijau pupus menyala, lobang anting telinga lebar plus tato. Sangat norak bukan?. Itulah sekelumit gambaran anak muda di sesa itu.

Setelah dagangan menumpuk banyak yang mo dipasarkan dengan cara direcselling pengusaha tersebut berniat merekrut tenaga pemasaran. Segeralah pengusaha tersebut mendatangi satu persatu pemuda yang masih ngangur di kampunnya ada juga dari luar kampung bahkan dari luar daerah.

Setelah terkumpul barulah pengusaha tersebut mengadakan pembekalan semacam pelatihan. Dalam pelatihan ini sang pengusaha menekankan kejujuran, kegigihan dan daya tahan fisik dan mental.

Pelatihan dilakukan di salah satu rumah yang ada di atas bukit, jarak rumah pribadi dan rumah produksi sekitar 7 kilometer. Awalnya mereka berkumpul di rumah produksi yang mudah aksesnya. Setelah berkumpul mereka langsung didata ulang dan menandatangani surat perjanjian kerja dan pelatihan. Selesai penandatanganan para calon marketing ini digiring diarahkan jalan kerumah pribadi diatas bukit yang jaraknya 7 kilometer dengan jalan kaki. Inilah pelatihan fisik yang harus di jalani.

Dalam perjalanan itu banyak yang ngomel , karena tidak sesuai bayangan mereka pelatihan diruang berAC duduk dibangku mendengarkan arahan sambil makan snack, ternyata tidak. Hati dongkol, capek, kaki lecet, baju klimis jadi kumal kena keringat. Namun apa daya perjanjian pelatihan dan kontrak kerja telah mengikatnya, ya terpaksa.

Kaki perih, pegal, mandi keringat, terlihat wajah murung menahan dongkol akhirnya sampai juga tujuan perjalanan, dirumah pribadi pengusaha. Disambut air mineral satu gelas yang dibagikan beberapa panitia mereka langsung dikumpulkan di auala.

Sambil menunggu arahan berikutnya mereka istirahat melepas lelah sambil menunggu rekan mereka yang masih tertinggal. 

Terlihat oleh mereka mobil mewah masuk pintu gerbang dan parkir persis di depan aula, mereka penasaran siapa gerangan yang datang. Penasaran menyelimuti para calon marketing, lama yang ditunggu-tunggu tidak juga keluar dari mobil, mesin mobil juga tidak dimatikan.

Dari dalam mobil sang pengusaha mengamati calon mitra kerjanya yang kelelahan dan kecapekan. Sang pengusaha merasa puas dengan kegigihan calon marketing mitra usahanya. Lama didalam mobil, tidak buka jendela menambah penasaran para peserta. Sang pengusaha menikmati rasa penasaran calon mitranya, sesekali sang pengusaha membunyikan tlakson guna memberi kode kepada para peserta, namun mereka tidak faham dengan isyarat sang pengusaha bahkan petugas yang ada pada pateng pelongo.

Tak lama hansip yang jaga pintu gerbang lari-lari menuju aula dab meminta peserta pelatihan untuk duduk yang rapi di tempat yang sudah tersedia setelah telephon dari sang pengusaha.

Para peserta duduk rapi persis menghadap mobil sang pengusaha yang masih didalam. Panitia yang ada tidak tahu harus berbuat apa, hanya menunggu sang pengusaha keluar dari mobil setelah sekian lama. 

Mesin mobil dimatikan menambah penasaran peserta pelatihan, terlihat dari diamnya semua peserta pelatihan. Mesin mobil sudah mati sang pengusaha tidak kunjung keluar. Entah apa yang dirasakan dan yang terlintas difikiran para peserta pelatihan?.

Melihat jam tanggan menunjukan jam 13.05 wib Sang pengusaha baru keluar dari mobil. Sirnalah penasaran peserta pelatihan yang sudah sekian lama menempuh perjalanan dan menunggu. Kaki sang pengusaha menapakan di teras depan aula terlihat sandal jepit kulit yang mengalasinya.

Tidak banyak basa-basi sang pengusaha langsung mengucapkan sepatah kata dengan suara keras dan cadas "kalia  semua diterima menjadi karyawan. Saya yakin kalian bisa sukses seperti saya. Kalian langsung kerja, untuk penempatan dan posisi tunggu surat panggilan perusahaan. Setelah ini silahkan pulang berpamitan sama orang tua dan saudara sambil menunggu surat panggilan". Demikian pelatihan dan arahan sang pengusaha.

Sambil membalikan badan menuju mobilnya sang pengusaha melambaikan tanganya seraya mengucapkan salam kepada peserta. Peserta pada binggung campur senang. Binggung mo ditempatkan dimana, posisinya apa dan bekerja apa?. Senang karena diterima kerja.

Senang dan Masih menyimpan pertanyaan dalan pikiranya para pesrta bergegas meninggalkan aula menuju bis VIP yang sudah disediakan. Setiap bangku sudah ada makanan kotak mewah yang siap di santap dan seumur-umur belum pernah naik bus VIP dan makan mewah. 

Bus berjalan agak lambat menuju terminal , agar peserta bisa menikmati makan siang dan merasakan sensasi kemewahan musik dinyalakan. Sampailah di terminal tujuan, peserta pelatihan turun satu persatu sambil bersalaman satu sama lain, berpamitan pulang.

BERSAMBUNG...

Peluang penganguran

Perekonomian dunia kadang lesu kadang cerah. Kondisi tersebut sedikit banyak berpengaruh terhadap kehidupan manusia.
Lesunya ekonomi dapat berakibat fatal bagi sebagian orang, namun ada pula yang menjadikan peluang atas kondisi tersebut.

Menurut pengamatan penulis lesunya ekonomi membuat orang banyak yang frustasi. Mental tidak sanggup menahan tekanan ekonomi, terutama bagi para pekerja yang penghasilanya tertumpu pada perusahaan dimana dia bekerja.

Disaat perusahaan masih sehat belum terkena imbas lesunya ekonomi, hidup masih bisa bernafas lega bahkan berlebihan dalam menikmati hidup. Ini salah satu sifat umum atau lumrah pada manusia yang tidak punya manajemen hidup, pada akhirnya bangkrut.

Namun saat guncangan ekonomi dunia menerpa dan menghantam perusahaan tempat anda bernaung, yang sebelumnya anda prediksi perusahaan anda akan tetap bertahan dari terpaan lesunya ekonomi global bisa jadi kelimpungan dan sempoyongan menbiyayai hidup.

Nah tulisan ini hanya sekedar berbagi bagaimana mensiasati kehidupan ini. Agar kita bisa menjadikan peluang dalam segala keadaan baik itu ekonomi lesu atau cerah semua jadi peluang.

Baiklah kita coba urai benang kusut ini biar bisa untuk menjahit masa depan. Yang pertama yang harus kita oprek adalah cara berfikir kita. Ya cara berfikir dalam memandang segala masalah harus bulat tidak kotak-kotak, kenapa harus bulat, agar mudah bermanufer.

Cara berfikir dengan sudut pandang yang berbeda akan menghasilkan ide yang banyak. Tuhan menganugrahkan akal fikiran tidak lain untuk berfikir, berfikir tentang dunia tidak ada batasanya. Otak manusia sama bentuknya namun beda kuwalitasnya.

Oke disaat tidak ada kerjaan alias menganggur jangan sampai jiwa juga ikut ngangur. Perasaan boleh resah tapi akal harus berfikir melihat segala peluang yang ditawarkan dunia, segala lini kehidupan dan permasalahan kita lihat dari segi yang positif.

Mengangur memberikan peluang untuk berfikir, merenung guna mengumpulkan segenap tenaga untuk loncatan masa depan. Kamus mengangur hanya berlaku bagi orang yang malas, malas berfikir, malas, malas beraksi akhirnya fikiran buntu, akal lumpuh, jiwa raga rapuh.

Coba kita hayalkan segala sesuatu yang indah dan lucu, kita renungkan satu demi satu akan kita dapatkan setitik peluang dan celah masalah yang harus dicarikan solusinya. Disinilah mengangur secara fisik mendapatkan kembali kerjaanya.

Fungsi manusia ada adalah untuk menyelesaikan masalah didunia. Selama manusia masih ada maslah pasti ada. Masalah dan solusi hidup berdampingan abadi.

Masalah adalah peluang. Hampir seluruh ide kreatifitas berawal dari maslah. Suatu contoh penemuan pakaian berasal dari masalah manusia kedinginan, penemuan obat berawal dari masalah penyakit dan seterusnya.

Nah samapai disini jangan gundah lagi bagi yang mengangur gunakan waktu mengangur untuk berfikir, mecari masalah yng harus di selesaikan jangan terpaku pada pekerjaan. Boleh jadi dengan mengangur menjadi pekerjaan yang selalu mengispirasi ide-ide yang terpendam sebagai mutiara hidup.




Selasa, 21 Februari 2017

Cerdas baca peluang bisnis

https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=1227303740716959&substory_index=0&id=1225172467596753

JALAN HIDUP



TANGIS KEHIDUPAN

Saat manusia lahir sekelilingnya bahagia, meskipun anak yang baru lahir menagis entah mengapa?. Malah tangisan anak menabah kebahagiaan tersendiri bagi orang tua dan dokter yang menanganinya.

Apa sebenarnya arti tangis bayi ini bagi orang-orang disekelilingnya. Apakah bayi merasa kesakitan setelah dilahirkan?, padahal pusarnya belum di potong, atau kesakitan karena kedinginan? Ada yang ingat kenapa kita dulu waktu dilahirkan menangis kecang ?.

Tangisan ternyata tanda kehidupan. Begitulah kiranya jawaban dari tangis bayi ketika dilahirkan. Menurut ilmu kesehatan bayi yang diam saat dilahirkan bertanda kurang menyukai kehidupan alias kurang sehat. Bahagilah orang-orang yang lahir dengan tangisan yang kencang.

Dari tangis bayi yang menandakan kesehatan bila kita renungkan, ternyata tangisan adalah tanda sehatnya kehidupan.

Bisa dikatakan orang yang tidak bisa nangis adalah orang yang kurang sehat kehidupanya. Coba kita runtut kehidupan ini semua penuh tangisan. Dipuncak kebahagiaan ada tangisan haru, dipuncak kesesihan ada tangisan pilu. 

Aku renungkan ternyata tangisan adalah menyehatkan kehidupan.

google-site-verification: google0a459c5ae92c6f5c.html

google-site-verification: google0a459c5ae92c6f5c.html